Mengenai Saya

Foto saya
Gue adalah seorang anak yang ingin menjadi orang yang berguna.

Follow me in Twitter

Indonesian Blogger

The Republic of Indonesia Blogger

Chat Box

Powered by ShoutJax

Visitors

free counters

Selasa, 17 Januari 2012

Kado Spesial Adidas Untuk Messi



Bola.net - Aparel Adidas memberikan kado istimewa untuk rockstar lapangan hijau Lionel Messi sebagai wujud atas prestasinya selama ini. Adidas menghadiahi pemain Barcelona asal Argentina ini dengan sepatu khusus yang didesain khusus untuk dirinya.

Berhasil mencetak hattrick dalam pagelaran FIFA Ballon d'Or 2011, Messi mendapat apresiasi dari produsen aparel yang selama ini setia mensponsori bomber asal Argentina itu saat merumput, Sepatu emas ala Adidas!

Sepatu ini merupakan kelanjutan dari adiZero F50. Sepatu tanpa nama ini memiliki warna dasar putih yang dikombinasikan dengan warna emas sisi kanan-kiri dan bagian depannya. Di bagian belakang tumit terdapat logo Messi yang baru dipadu dengan logo bendera Argentina.



Kemudian di sisi luar terdapat tulisan urutan kemenangan Messi sebagai aktor terbaik dalam sepakbola (Ballon d'Or) yakni tahun 2009, 2010, 2011. Kemudian sentuhan akhir, di sisi dalam terdapat tulisan 'Gracias A Todos' dan 'FIFA Ballon d'or Player of The Year'. Gracias A Todos yang berarti 'Terima Kasih Semua'



Kita bisa segera melihat Messi dengan sepatu baru tersebut, sebab dari kabar terbaru yang didapatkan Messi akan memakai sepatu tersebut saat duel laga El Clasico edisi Copa del Rey tengah pekan ini. Apakah akan bertuah? kita tunggu saja.

Read more...
separador

Minggu, 15 Januari 2012

Sepatu Sepak Bola: Sejarah, Perkembangan dan Jenisnya (Bagian 1)



Memiliki sepatu sepak bola atau futsal seperti yang digunakan oleh bintang sepak bola idola kita tentunya menyenangkan. Namun tahukah Anda bagaimana sejarah dan perkembangan sepatu sepak bola hingga seperti sekarang ini?

Saat kita mengenakan sepatu yang persis sama dipakai oleh Lionel Messiseakan-seakan kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh idola kita itu, operan-operan yang dirasa semakin jitu karena kita menggunakan sepatu yang sama seperti yang dipakai oleh Cesc Fabregas atau tendangan yang keras dan terarah saat kita menggunakan sepatu yang sama denganWayne Rooney.

Sepak bola adalah olahraga paling kompetitif di dunia saat ini, di mana kemenangan dalam sebuah pertandingan akan sangat berharga dalam setiap langkah ke depan sebuah klub di roda perjalanan kompetisi. Ada beberapa aspek yang memainkan peran penting dalam menentukan pemenang di permainan sepak bola, di antaranya: performa tim, keterampilan individu, pelatihan, dan perlengkapannya seperti sepatu bola.

Lebih jelas mengenai sepatu dan komponen-komponen pendukung seperti: sejarah, bahan, jenis, model, hingga kaki yang merupakan pasangan sejatinya, dan ternyata banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang ada di sana.

Sepatu dalam olahraga sepak bola telah menjadi faktor integral untuk mendukung keterampilan pemain dalam sepak bola dan mencetak gol. Sepertinya sepatu sepak bola saat ini telah didesain sedemikian rupa untuk dapat memenuhi keinginan si pemakai, ditambah lagi faktor kecepatan yang juga memegang peranan penting, karena di era sepak bola modern terkadang kemenangan ditentukan hanya dalam jarak beberapa milimeter atau waktu sepersekian detik saja.

Olahraga sepak bola dan futsal tidak akan pernah lepas dengan perlengkapan yang satu ini. Selain berguna untuk keamanan, kesehatan, juga berguna untuk penunjang skill serta mempercantik penampilan yang imbasnya akan menambah kepercayaan diri si pemakai. Dengan kata lain, sepatu sepak bola mempunyai pengaruh yang sangat penting dari berkembangnya olahraga itu sendiri, baik itu secara langsung maupun tidak.
SEJARAH SINGKAT SEPATU SEPAK BOLA


Pengetahuan mengenai sejarah biasanya akan sangat membosankan dan terkadang membuang waktu, namun tidak ada salahnya kita mengetahuinya walaupun itu sedikit, banyak sumber-sumber mengenai sejarah perkembangan sepatu olahraga ini. Terlepas dari benar tidaknya sejarah itu, kita akan mencoba membuat kesimpulan dan memaparkannya berdasarkan hasil sejarah yang tercatat paling banyak dimuat di media.

Secara umum mengenai sepatu, sejarah adanya sepatu dimulai hampir bersamaan dengan sejarah peradaban manusia, Luciana Boccard dalam bukunya Party Shoes (1993) menjelaskan bahwa manusia sudah memakai sepatu dari kulit sejak seribu tahun sebelum Masehi.

Khusus untuk sepatu sepak bola, benda ini  sudah dikenal mulai dari zamanRaja Henry VIII pada tahun 1525. Sepatu yang dikenakan beliau terbuat dari kulit yang keras, tingginya di atas mata kaki, dan bobotnya lebih berat dari sepatu biasa (Mirip sepatu Lars panjang atau Boot). Sepatu ini dijahit tangan oleh Cornelius Johnson, dan jika kita ingin mengetahui berapa nilai sepatu itu, yaitu sekitar 4 Shilling atau Rp.1.671.400,- jika dinilai saat ini.

Sepatu bola awalnya dan yang menjadi ciri khasnya, memiliki Stud/Cleat/Pul/Sepul (Tujuannya untuk kestabilan dan agar pemain tidak mudah terpeleset di lapangan rumput) yang terbuat dari paku baja dan ditanam di bagian bawah/sol sepatu, hingga kemudian dibuat aturan agar cleat ini ujungnya tumpul demi keamanan.

Pemain bola pada awalnya diijinkan menggunakan sepatu jenis apapun di lapangan, hingga akhirnya pada tahun 1863 FA mengeluarkan peraturan: “Yang tidak menggunakan sepatu dengan paku menonjol, lempengan besi, atau getah karet pada sol sepatunya tidak diperbolehkan bermain”.

Produsen (Pabrikan sepatu) pertama sepatu sepak bola adalah Gola yang rilis pada tahun 1905, kemudian pada tahun 1910-an sepatu dengan nama Cup Final Specials rilis dan mendunia berkat 'gigi-gigi' kayu di bagian bawah agar pemain mudah mencengkeramkan kakinya ke tanah, ujung sepatu dibuat dengan pola anyaman agar pemain mudah menggerakkan jari kakinya selama mengontrol bola, bentuk gigi itu seperti tabung dengan tiga paku kecil berujung tajam, dan pemain harus memakukkan 'Kuku' itu ke sol dengan palu kecil.

Ukuran gerigi itu pun bervariasi, pemain akan memilih gigi lebih panjang untuk bermain di lapangan becek/lembek agar tidak mudah terpeleset. Pada masa itu, salah satu tugas wasit dan asistennya adalah mengecek sol sebelum pemain masuk ke lapangan, jika gigi sepatu terlalu tajam dan menonjol, pemain tak diperbolehkan masuk. Sepatu baru umumnya keras dan kaku sehingga sering membuat kaki pemakainya cedera, agar lebih lentur dan enak dipakai sepatu direndam dulu selama beberapa jam sebelum dikenakan, lalu dijemur sebentar agar kandungan air tidak memberatkan sepatu.

Tahun 1920-an, di Jerman muncul Dassler bersaudara yaitu Adolf dan Rudolf yang membangun Gebruder Dassler Schuhfabrik (Dassler Brother Shoe Factory) pada tahun 1924, perusahaan ini menawarkan teknologi cleat sepatu bermata 6 sampai dengan 7 yang dapat dipindah-pindah posisinya menyesuaikan kondisi lapangan. Produksi sepatu sepak bola pada masa ini tidak hanya untuk orang dewasa namun anak-anak pun masuk dalam produksi massal.

Tahun 1930-an, muncul variasi warna tali sepatu, namun kelemahannya adalah pada saat bertanding pemain sering mengganti tali sepatu ini karena pembuatannya, proses rendam-jemur sepatu membuat tali mudah rusak.

Tahun 1950-an, pemikiran untuk mengurangi bobot sepatu muncul dan fungsinya mulai difokuskan untuk menendang dan mengontrol bola. Bahan pembuatan sepatu merupakan gabungan kulit dan sintetis, cleat sepatu terbuat dari karet atau plastik dan dapat diganti-ganti. Era ini juga ditandai dengan dimulainya komersialisasi sponsor oleh produsen sepatu kepada pemain (1951), bintang Inggris Stanley Matthews menjadi nama sepatu keluaran CWS dan Ia mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang disewa sebagai bintang iklan sepatu.

Tahun 1960-an, terobosan baru dalam pembuatan sepak bola mencakup sol sepatu yang dibuat dengan bahan karet, plastik, atau logam dengan pengait sekrup.

Tahun 1970-an, karena pada awalnya sepatu selalu berwarna hitam, kemudian muncul terobosan untuk mengeluarkan sepatu yang warnanya tidak biasa, yaitu putih. Di tahun 1979, diperkenalkan bahan kulit sepatu yang terbuat dari kulit kanguru.

Tahun 1990-an, populernya bahan kulit kanguru semakin berkembang dengan diperkenalkannya teknologi Sweet Spot, yaitu sepatu yang bisa membuat bola melengkung ketika ditendang melambung di udara (Tendangan pisang), kita mungkin lebih mengenalnya dari seorang pemain sepak bola asal Inggris David Beckham. Tahun 1994, sol sepatu terbuat dari bahan polimer yang membuatnya lebih fleksibel dan cleat sepatu tidak lagi berwujud paku-paku, namun dibentuk langsung dari sol berupa bilah seperti pisau.

Dan akhirnya pada tahun 2000-an, diperkenalkan teknologi baru dalam sepatu yang meningkatkan kemampuan kontrol bola, kecepatan lari, dan kekuatan serta akurasi tendangan. Juga berkembangnya teknologi kuku-kuku sepatu (stud/cleat/pul/sepul) yang lebih lengket di lapangan, dan hasilnya si pemakai akan lebih stabil dalam bermanuver.

Seperti kita ketahui di atas, sepatu bola pada awalnya sangat berat, karena sepatu ini melindungi sampai pergelangan kaki atau mata kaki. Bentuk ini yang menjadi standar di bagian Utara Eropa selama beberapa tahun, sedangkan di Eropa dan Amerika bagian Selatan lebih mengenal sepatu bola yang tidak perlu melindungi angkel, sehingga bobot sepatu jauh lebih ringan, dan kemudian model ini menjadi model standar hingga sekarang.
Read more...
separador

Henry dan Scholes, Fenomena "Comeback" Pemain Awal Tahun 2012

Sepuluh menit setelah masuk menggantikan Marouane Chamakh, Thierry Henry mencetak gol tunggal kemenangan Arsenal atas Leeds United di babak tiga Piala FA.


King Henry: Langsung cetak gol pada debut keduanya bersama Arsenal.


Henry tampak seperti tak pernah meninggalkan London Utara. Henry masuk lapangan bersamaan dengan Theo Walcott yang kini memakai nomor punggungnya, 14, (Henry memakai nomor 12), Henry mencetak gol dengan tipikal penyelesaian akhir yang menjadi trademarknya. Tak ada yang berbeda seperti awal 2000an lalu di Highbury. Hanya, kini Henry sudah berusia 34 tahun.

Henry, yang kini bekerja full-time di New York, kembali gabung Arsenal dengan kontrak berdurasi dua bulan, ketika kompetisi MLS memasuki libur akhir kompetisi dan musim dingin.

Henry datang tak lama setelah dirinya diabadikan dalam bentuk patung di luar Emirates, sebagai bentuk penghormatan tertinggi atas rekor golnya untuk Arsenal (227 gol di semua kompetisi, termasuk gol ke gawang kiper Leeds, Andy Lonergan). Dia akan menjadi tumpuan lini depan Arsenal selain Robin van Persie selama Gervinho dan Marouane Chamakh "pulang kampung" di turnamen Piala Afrika.

Red Bulls mengijinkan Arsenal memakai tenaga Henry tak hanya di Premier League, tapi juga Piala FA dan Liga Champions. Arsenal masih tampil di Liga Champions dan akan menghadapi scudetto Serie A, AC Milan, pertengahan Februari mendatang.

Red Bulls sendiri dijadwalkan bakal mulai melakoni latihan pra musim pekan depan. Mereka berharap Henry sudah kembali sebelum laga pembuka musim ini, 11 Maret.

Sehari sebelum "debut" Henry, Paul Scholes yang akhir musim lalu pensiun, mengambil kembali sepatunya yang telah tergantung dan bermain hingga akhir musim untuk Manchester United.

Bagi kedua pemain tersebut, kembali memakai jersey tim kebanggaan adalah hal yang menarik. Khusus untuk Scholes, ia mengikuti jejak beberapa pesepakbola lain yang sebelumnya juga pernah kembali bermain setelah pensiun, seperti Jens Lehmann dan Mark Bosnich. Di cabang olah raga lainnya, ada nama-nama seperti Michael Jordan dan Lance Armstrong.

"Dia bekerja keras, dan tentu saja fisiknya tak seperti dulu lagi," kata Wenger pada interview dengan France-Presse. "Menurut saya, dalam satu atau dua peka, dia akan kembali ke kondisi terbaik. Setiap orang kini senang melihatnya kembali bergabung dengan tim,"

Sementara itu di Manchester, comeback Scholes yang kembali bermain setelah enam bulan pensiun -bahkan sudah menggelar laga testimonial- seolah menutupi beberapa keputusan kontroversial wasit Chris Foy, termasuk kartu merah pada Vincent Kompany di menit-menit awal pertandingan.

Scholes comeback setelah Fergie masih membutuhkan tenaga dinamo "si rambut jahe". Dua kekalahan beruntun di Premier League, cedera Tom CleverleyAnderson (sudah pulih dan kembali bermain hari Minggu kemarin) serta virus aneh yang menyerang Darren Fletcher.

"Saya benar-benar kehilangan (bermain sepak bola) sejak pertama kali saya memutuskan pensiun," kata Scholes yang telah bermain lebih dari 600 pertandingan untuk Manchester United sejak tahun 1994 hingga 2010.

Scholes masuk pada babak kedua menggantikan Nani. Ia sempat membuat blunder yang menjadi gol kedua City oleh Sergio Aguero. Tapi sama dengan Henry, "comeback" Scholes juga berakhir manis dengan kemenangan untuk timnya.

Sebagai catatan, David Beckham tampak menyaksikan dua laga tersebut (City vs United dan Arsenal vs Leeds) dari tribun penonton. Beckham sudah melihat langsung dua koleganya kembali bermain. Akankah ini menjadi indikasi Becks untuk segera menerima tawaran klub Eropa?
Read more...
separador

10 Pemain Sepak Bola Yang Kembali Dari Masa Pensiun

Hari Minggu lalu Paul Scholes kembali bermain setelah enam bulan pensiun dari sepak bola. Ia tampil saat Manchester United menang 3-2 atas Manchester City di babak tiga Piala FA.



Comeback: Paul Scholes kembali gabung United hingga akhir musim.

Comeback Scholes ke lapangan hijau setelah sempat memutuskan pensiun ini bukan kejadian pertama dalam sepak bola. Sejumlah pemain terkenal juga pernah kembali bermain setelah pensiun. Berikut beberapa di antaranya.

Jens Lehmann (Arsenal)
Lehmann kembali memperkuat Arsenal pada musim lalu ketika ia berusia 41 tahun setelah kiper asal Jerman itu gantung sarung tangan setahuns ebelumnya bersama Stuttgart. Saat itu Lehmann kembali ke London Utara karena Arsenal mengalami krisis pemain di sektor penjaga gawang. Lehmann sempat tampil lawan Blackpool, namun kemudian ia tak pernah tampil lagi hingga akhir musim dan kembali memutuskan pensiun.

Mark Bosnich (Central Coast Mariners)
Karir Mark Bosnich berakhir ketika ia mengalami kecanduan kokain yang membuatnya pernah diskors selama sembilan bulan pada tahun 2002 lalu ketika masih berkostum Chelsea. Pemain asal Australia itu sempat beberapa kali akan kembali bermain, namun akhirnya baru mewujudkannya pada tahun 2008 bersama klub di negara asalnya, Central Coast. Ia bermain empat kali dan kemudian pindah ke Sydney Olympic. Karir Bosnich berakhir setelah ia mengalami cedera hamstring. Kini ia berprofesi sebagai pembawa acara di Fox Sports.

Pele (New York Cosmos)
Edson Arantes do Nascimento alias Pele mengakhiri karirnya pada tahun 1972. Tapi ia kemudian pernah tampil beberapa kali untuk klub favoritnya, Santos, sebelum kemudian bermain untuk New York Cosmos di Liga Sepak Bola Amerika Utara. Pele memberi peran luar biasa bagi perkembangan sepak bola di kawasan Amerika Serikat.

Romario (America)
Pemain ini mengklaim dirinya telah mencetak lebih dari seribu gol sepanjang karirnya dan pernah memperkuat tim-tim besar Eropa seperti PSV Eindhoven, Barcelona, hingga Valencia. Sikap temperamen dan arogan membuatnya sering berpindah klub. Romario pernah pensiun pada tahun 2009 lalu, tapi kemudian ia kembali bermain untuk klub America untuk memenuhi keinginan mendiang ayahnya. Pada laga tersebut Romario tampil selama 22 menit.

Socrates (Garforth Town)
Mendiang legenda sepak bola Brasil ini meninggal dunia akhir tahun lalu. Saat masih bermain, ia dikenal sebagai pemain cerdas dengan skill memukau. Ia pernah tampil di usia 50 tahun untuk klub amatir Garforth Town di kompetisi Northern Counties East Football. Di sana ia berperan sebagai pelatih sekaligus pemain selama satu bulan.

Jurgen Klinsmann (Orange County Blue Star)
Legenda sepak bola Jerman, Jurgen Klinsmann, pernah mencetak gol pada laga comeback-nya setelah memutuskan pensiun. Klinsmann resmi mengakhiri karirnya pada musim panas 1998 pasca Piala Dunia di Prancis. Mantan pemain Inter dan Tottenham itu kemudian tinggal di California, Amerika Serikat. Di sana, Klinsmann tergoda untuk kembali bermain dengan klub lokal Orange County Blue Star pada tahun 2003. Klinsi mencetak delapan gol dalam 13 pertandingan sebelum akhirnya memutuskan benar-benar pensiun dan fokus pada dunia kepelatihan.

Jimmy Greaves (Brentwood)
Mantan striker timnas Inggris, Jimmy Greaves, mengakhiri karirnya pada tahun 1971 namun empat tahun kemudian kembali bermain untuk non-liga Brentwood. Ia bahkan sempat dua kali pindah klub ke Chelmsford City dan Barnet. Ia juga sempat bermain untuk Woodford Town sebelum akhirnya benar-benar memutuskan pensiun.

Marc Overmars (Go Ahead Eagles)
Sang pelari cepat asal Belanda ini mengakhiri karirnya pada musim panas 2004 setelah mengikuti nasehat dokter atas kondisi lututnya yang sering cedera. Namun Overmars kemudian tampil pada laga testimonial Jaap Stam pada tahun 2008 dan kemudian bermain untuk tim Belanda, Go Ahead Eagles. Mantan pemain Arsenal dan Barcelona ini bahkan sempat bermain selama 24 kali pada musim berikutnya sebelum akhirnya berhenti total dari sepak bola.

Stephen Carr (Birmingham City)
Kisah Stephen Carr mirip dengan Overmars - walaupun pria Irlandia membutuhkan waktu lebih sedikit sebelum menyadari dirinya masih bisa bersaing di level tinggi. Tiga bulan kemudian ia menandatangani kontrak bersama Birmingham City dengan kontrak hingga akhir musim. Carr kemudian menandatangani kontrak dua tahun bahkan sempat memainkan laga ke-100 untuk The Brummies.

Jocelyn Angloma (L'Etoile de Morne-a-l'Eau)
Mantan pemain timnas Prancis di Piala Eropa 1992 dan 1996 ini pernah bermain di sejumlah klub papan atas Eropa seperti Marseille, PSG, dan Inter Milan, serta membawa Valencia ke final Liga Champions 2000 dan 2001. Ia pensiun di tahun 2002. Namun Angloma kembali bermain untuk timnas Guadeloupe pada tahun 2006 dan lolos ke Piala Karibia 2007. Angloma bisa bermain untuk Guadeloupe karena negara tersebut tak masuk anggota FIFA dan hanya tampil di turnamen regional. Ia kemudian bermain untuk tim lokal L'Etoile de Morne-a-l'Eau dan masih bermain sebagai playmaker meski telah berusia 46 tahun.
Read more...
separador

Jam

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Followers